Jumat, 07 November 2014

WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Oleh: Dr. AGUS WASISTO DWI DOSOWARSO, M.Pd


Pada 9 November 2014 kemarin, kami segenap guru dan karyawan MIM GADEN 2 mengikuti acara workshop iimplementasi K-13 di MIM Cawas. Kami mencatat sedikit poin dari workshop sbb:


Perbedaan K-13 dengan sebelumnya adalah pada SKL (salah satunya – namun yang ditekankan pada materi ini adalah hal ini). Nilai sikap, keterampilan dan pengetahuan harus seimbang, jadi keliru sebagian pandangan orang yang mengatakan bahwa K-13 itu hanya melulu pada sikap (afektif) saja.
Kemudian dari segi pembelajaran, pada K-13 pendekatan yang dipakai adalah tematik dengan model saintifik. Saintifik adalah model dengan pembelajaran 5M. Pertama siswa diajak mengamati (melihat fakta), baik dengan melihat realita lapangan, gambar, mendengarkan cerita guru, membaca dll. Setelah itu murid bisa bertanya atau ditanya, jika ada hal yang perlu diperjelas. Lalu siswa mengumpulkan data atau mencoba, mengolahnya (analisis), setelah selesai mengkomunikasikannya (presentasi/kesimpulan).
Dari proses pembelajaran dengan Pendekatan saintifik dan kontekstual, Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

  •  Observing [mengamati]
  •  Questioning [menanya]
  •  Associating [menalar]
  • Experimenting [mencoba]
  • Networking [Membentuk jejaring]

Kemudian inti yang ditekankan dalam workshop ini adalah masalah penilaian autentik pada K-13. Pemateri menjelaskan teknik penilaian untuk siswa, baik menilai afektif, psikomotorik maupun kognitif. Karena seperti dijelaskan di awal tadi bahwa K-13 itu tidak hanya mengkhususkan kemampuan afektif saja. penilaian autentik adalah penilaian yang senyatanya. Angka yang dipakai untuk menilai tidak lagi dengan batasan 1-10 atau 1-100 akan tetapi sudah seperti nilai di bangku kuliah, yakni dengan rentang 1-4. Dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 2,66. Penilaian dilakukan untuk keseluruhan tahapan, dari sejak input, pada saat proses dan output.
Sedang untuk rincian teknik penilaian, dari sikap yang pada setiap mapel tidak diajarkan secara langsung (indirrect learning), akan tetapi harus tetap dinilai, hal itu dapat dilakukan dengan 4 cara, yakni observasi, jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman (boleh pilih salah satu atau dipakai semuanya). Sedang untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes baik tertulis maupun lisan (dan penugasan). Dan yang terakhir untuk keterampilan, penilaiannya dengan performa siswa dalam praktek/unjuk kerja, produk yang dihasilkan dan portofolio.
Untuk penjelasan tambahan tentang penilaian autentik:

  •  penilaian berbasis portofolio
  •  pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal,
  •  memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
  •  menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,
  •  penilaian spontanitas/ekspresif, dll
demikian sebagian dokumentasi yang bisa kami lampirkan:
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar